Thursday, April 7, 2011

Bila Processor terbuat dari Plastik

Pada umumnya bahan dasar pembuat processor adalah dari material silikon, tapi ada hal unik dimana sekelompok ilmuwan di Eropa telah menggunakan 4.000 plastik, atau organik, transistor untuk membuat mikroprosesor dari plastik. Processor ini harus di hardcode menjadi foil kedua yang terukir dengan sirkuit plastik yang dapat dihubungkan ke prosesor. Menurut Jan Genoe di pusat nanoteknologi IMEC di Leuven, Belgia ini bisa menjadi chip murah, ramah lingkungan dan fleksibel.


Chip berukuran dua sentimeter dan dibangun di atas foil plastik fleksibel dan sedang, yang disebut-sebut sebagai alternatif untuk silikon. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa chip baru ini belum mempunyai kekuatan seperti superkompeter dan prosesor pada umumnya. Chip hanya dapat menjalankan satu program sederhana dari 16 instruksi.
Dikutip menurut Tech Eye, prosesor Ini berjalan di kekuataan 6Hz dan hanya dapat memproses informasi dalam potongan delapan-bit paling banyak. Hal ini sedikit lebih lambat dibandingkan dengan PC pada era 1980-an, atau memang tidak terlalu cukup cepat. Namun, chip sangat tipis sehingga komponen dapat dicetak ke atasnya seperti tinta. 



Untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik dibutuhkan lebih banyak transistor organik dengan ukuran kecil juga. Tetapi jika tim mengolahnya lebih jauh, akan sangat memungkinkan untuk membuat sensor gas organik yang membungkus pipa gas untuk mengatasi setiap kebocoran pada mikroprosesor yang sekaligus dapat menghilangakan sinyal bising.

Bukan tidak mungkin di masa depan, prosesor berbahan dasar plastik akan dapat menjadi pilihan pengganti silikon. Ini tentu saja akan ramah lingkungan dan murah, tentu saja..Go Green!

No comments:

Post a Comment